Jakarta –
PT DCI Indonesia, pemain data center lokal, akan lebih agresif membangun data center. Opsi ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pasar seiring dengan meningkatnya penggunaan layanan digital.
CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengerjakan data center berkapasitas 36 megawatt (MW). Lokasi data center ini dibangun di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Tahun ini (kami) akan membangun lagi data center 36MW di Cibitung. Mungkin tahun depan kami juga akan membangun (data center) di Karawang,” kata Toto saat ditemui di sela-sela acara Indotelko di Jakarta, Selasa. /9/2024).
Toto mengatakan, infrastruktur pusat data kecerdasan buatan (AI) saat ini banyak diminati pasar. Tren pertumbuhannya bisa 3-4 kali lipat dibandingkan cloud computing yang terjadi di Johor Baru, Malaysia. DCI Indonesia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Total (data center) yang dimiliki DCI 83 MW. Kita tambah 36 MW di Cibitung, awal Januari tahun depan bisa beroperasi,” lanjut pria berjuluk “Bill Gates Indonesia” itu.
Terkait tambahan investasi data center yang digarap DCI, Toto tidak menyebutkan angka spesifiknya. Namun memberikan gambaran standar investasi pusat data di pasar Indonesia.
“Di Indonesia standarnya US$8 juta per MW, sudah termasuk gedung, peralatan, listrik, dan sebagainya. Tidak ada investasi selain server,” kata pria berambut gondrong ini.
Berbicara mengenai proyek DCI Indonesia 2025, Toto tidak membeberkan detailnya. Meski demikian, pihaknya berjanji akan membangun fasilitas data center secara cepat tanpa mengurangi kualitas.
“Jadi yang kami lakukan adalah meningkatkan kemampuan untuk membangunnya dengan cepat tanpa mengurangi kualitas, DCI mampu membangun pusat data dalam satu tahun mulai dari penumpukan hingga peluncuran. DCI ini berada di puncak pasar, dan pelanggan senang .” dia menyimpulkan. .
Simak video “Kominfo: Beberapa Layanan Mulai Berfungsi di Pusat Data Nasional” (agt/fay)
Leave a Reply