Jakarta –
Telkomsel telah memimpin pendanaan startup AI yang berfokus pada data, TicTag, melalui Telkomsel Ventures. Pembiayaan tersebut dipimpin oleh Telkomsel Ventures bersama M Venture Partners, East Ventures, Investible dan SBI Ven Capital.
Melalui langkah korporasi ini, perusahaan bertujuan untuk mempercepat pengembangan ekosistem inovasi digital, mendorong transformasi digital Indonesia, dan membuka peluang kolaborasi penggunaan teknologi kecerdasan buatan AI di Indonesia dan Asia.
Seperti diketahui, Tictag memulai perjalanannya dengan inovasi utama untuk menyederhanakan proses pengumpulan data dan anotasi. TikTag merancang platform crowdsourcing berbasis aplikasi untuk membagi tugas menjadi unit-unit yang dapat dikelola secara efisien.
Dalam beberapa tahun terakhir, TikTag telah memperluas jangkauannya, mengembangkan kemampuan AI terapan yang berfokus pada analisis data dan menawarkan layanan konsultasi yang ditingkatkan.
“Kualitas dan performa AI bergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya. Oleh karena itu, investasi strategis pada TikTok dilakukan berdasarkan analisis potensi AI untuk membuka potensi maksimalnya,” ujar Mia Melinda, CEO Telkomsel Ventures. Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/7/2024).
TicTag membuka potensi AI melalui data pelatihan berkualitas tinggi, mempercepat pengumpulan, pelabelan, dan pemrosesan data, membantu bisnis meningkatkan efisiensi, yang merupakan salah satu area fokus Telkomsel Ventures, yaitu teknologi baru.
“Sebagai investor terkemuka di ekosistem startup, investasi ini merupakan langkah penting bagi Telkomsel Ventures untuk mewujudkan visi dan misi Telkomsel dalam mengakselerasi ekosistem digital nasional dan mengembangkan ekonomi digital Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pendiri dan CEO TikTok Kevin Kua memuji dukungan Telkomsel Ventures yang mendukung TikTok untuk memperluas pengaruhnya di pasar Asia. Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan talenta AI yang paling cepat berkembang dan pasar yang paling siap untuk mengadopsi AI.
“Kepercayaan dan dukungan investor yang terus berlanjut mendorong kami untuk terus berinovasi dalam memperkuat ekosistem AI dengan bermitra dengan beragam komunitas, seperti kontributor anotasi data, pelajar, dan penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam ekonomi AI” . dia menjelaskan.
Sebagai informasi, TikTag merupakan startup yang didirikan di Singapura pada tahun 2019 dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan AI oleh semua pihak. Melalui perluasan produk dan layanan inovatif yang berpotensi merevolusi pasar, TikTag kini melayani lebih dari 50 perusahaan di seluruh Asia di berbagai sektor termasuk real estat, kendaraan otonom, pertanian, dan media.
Tictag, yang sudah beroperasi di Singapura, Korea Selatan, Indonesia, Hong Kong, dan Amerika Serikat, berencana menggunakan investasi baru ini untuk memperluas jangkauan bisnisnya di Indonesia dan Asia seiring dengan pesatnya pertumbuhan AI. pasar di wilayah tersebut. Simak video “Nilai benih xAI Elon Musk naik hingga Rp 385 triliun” (akd/akd)
Leave a Reply