Pergi –
Pendaki remaja itu mengalami hipotermia dan kelaparan setelah ditinggalkan timnya di Gunung Bawakareng di Kabupaten Goa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Beruntung, seorang pendaki laki-laki bernama Akram (17) berhasil dievakuasi tim SAR setelah mendapat laporan dari pendaki lainnya.
“Saat tiba di pertengahan jalur 8-7, ia mengalami gejala hipotermia dan kondisi badan sudah lemas,” kata Koordinator Bidang SAR KPA Hijou Bawakarang Halik Hasbih dalam keterangannya, Selasa (10/8/2024). NET MEDIASulsel.
Halik mengatakan kepada WITA, Sabtu (10/5) pukul 16.00, pihaknya mengevakuasi korban setelah mendapat laporan telepon dari pendaki lain. Awalnya, korban WITA mulai berburu bersama lima temannya pada pukul 08.00. Nanti sesampainya di pos 1, rombongan dipecah menjadi dua tim dan Akram berada di tim 2.
“Melanjutkan menuju puncak Gunung Bawakareng 2830 MDPL, tim kedua bersama Akram tiba pukul 12.45 WITA dan satu tim turun terlebih dahulu,” ujarnya.
Saat Tim 2 berangkat pukul 13.25 WITA, lanjut Halik, Akram lelah dan lapar di tengah perjalanan dari Jalur 10 menuju Pos 9. Menurut Halik, tim Akram hanya memberinya jaket dan Handy Talkie (HT) dan meninggalkannya di pos. 8.
“Saat Akram sampai di pos 8, ia kehilangan ponselnya dan kesulitan berjalan bersama tim, sehingga temannya memutuskan untuk turun dulu dan menurunkan Akram,” jelasnya.
Halik mengatakan Akram memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya. Namun saat mendaki jalur 8 menuju pos 7, korban mengalami gejala hipotermia.
“Untungnya para pendaki sudah turun, dan para pendaki yang turun sempat membuang makanannya. Karena anak-anak kelelahan dan lapar,” ujarnya.
Pendaki langsung melaporkan kejadian tersebut kepada tim SAR di kantor catatan sipil. Belakangan, SAR menginstruksikan pendaki untuk memberikan pertolongan pertama.
“Setelah kondisi korban (Akram) membaik, kami bawa ke Pos 7 sementara pendaki lainnya menunggu pertemuan dengan tim KPA Hijau Bawakareng di Pos 7,” jelasnya.
Hallick mengaku sangat kasihan dengan teman-teman korban yang meninggalkannya sendirian. Menurutnya, temannya tidak mau melaporkannya.
“Hanya ini yang saya sesali, kenapa salah satu rekan korban tidak langsung menelpon saya jika ada masalah, padahal di postingan registrasi saya sudah diperingatkan untuk melampirkan beberapa nomor kontak yang standby 1×24 jam? , kami akan menghubungi Anda,” katanya.
______________
Artikel ini dimuat di NET MEDIASulsel. “Viral aksi pencabulan dimana siswa SMA dan SMP menginjak-injak temannya hingga terjatuh” (wkn/wkn)
Leave a Reply