Jakarta –
Raksasa teknologi AS, IBM, menutup salah satu kantornya di Tiongkok dan memberhentikan 1.000 pekerja di negara tersebut.
Kantor yang ditutup tersebut merupakan pusat penelitian dan pengembangan IBM di Tiongkok, dan operasinya akan dipindahkan ke negara lain. Informasi tersebut diketahui dalam laporan beberapa karyawan IBM yang menerima informasi tersebut dalam pertemuan kecil dengan para eksekutif IBM di Amerika Serikat.
Laporan staf juga menyebutkan bahwa 1000 karyawan diberhentikan akibat penutupan kantor. Belum ada informasi mengenai lokasi kantornya.
“Baru diumumkan hari ini,” kata seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya.
Karyawan tersebut mengaku telah bekerja di IBM selama 10 tahun. Ia mengatakan, para pegawai IP yang terdampak masih tenang dan memang baginya pemecatan itu seperti perpisahan dalam diam.
Dalam pernyataannya, IBM mengatakan akan menyesuaikan operasinya sesuai kebutuhan untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
“IBM menyesuaikan operasinya seperlunya untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, dan perubahan ini tidak akan mempengaruhi kemampuan kami untuk mendukung pelanggan di seluruh Tiongkok,” kata juru bicara IBM dalam sebuah pernyataan.
IBM telah beroperasi di Tiongkok selama beberapa dekade dan mempekerjakan ribuan karyawan di negara tersebut. Tim penelitian dan pengembangan tersebar di beberapa kota, antara lain Beijing, Shanghai, dan Dalian.
Seperti dikutip NET MEDIAINET di Channel News Asia, Selasa (27/8/2024), pegawai divisi riset dan pengembangan mengaku tak bisa mengakses server IBM sejak akhir pekan lalu.
Ketegangan yang tinggi antara AS dan Tiongkok mengakibatkan ditutupnya kantor cabang perusahaan internasional di Tiongkok, sehingga mengakibatkan PHK atau relokasi karyawan ke negara lain. Selain IBM, Microsoft telah menawarkan untuk memindahkan ratusan karyawannya yang bekerja di bidang komputasi awan dan kecerdasan buatan ke Tiongkok. Saksikan video “Video: Kolaborasi Kominfo-IBM untuk Memajukan Transformasi Digital Indonesia” (asj/asj)
Leave a Reply