NET MEDIA

Media Berita Indonesia & Terupdate

Google Diwajibkan Rombak Play Store Besar-besaran, Ada Apa?

Jakarta –

Kasus Epic Games melawan Google telah mencapai keputusan akhir dan Google wajib melakukan perubahan besar terhadap aturan Google Play Store.

Hakim James Donato, yang memimpin persidangan, memerintahkan Google untuk mendistribusikan toko aplikasi pihak ketiga di Google Play. Mereka juga diharuskan memberikan akses kepada toko aplikasi pihak ketiga ke katalog aplikasi di Google Play, kecuali pengembang memilih untuk tidak ikut serta.

Ini adalah klaim terbesar Epic Games dalam pengujian ini, dan mungkin perubahan terbesar dalam sejarah toko aplikasi Android. Kecuali putusan tersebut dibatalkan dalam proses banding, seperti dikutip NET MEDIAINET dari The Verge, Rabu (9 Oktober 2024).

Kesuksesan Epic bukan hanya soal keputusan ini. Masih banyak keputusan lain yang mendapat manfaat dari Epic Court.

Mulai 1 November 2024 hingga 2027, Google diwajibkan untuk berhenti mewajibkan pembayaran melalui penagihan Google Play untuk aplikasi yang didistribusikan melalui Google Play Store guna mendorong pengembang Android membayar melalui metode pembayaran lain. Bayar untuk download aplikasi di luar Play Store yang diizinkan Android pengembang menetapkan harga untuk aplikasi yang membayar di luar penagihan Play.

Google juga dilarang: membagikan kredensial aplikasi kepada siapa pun, baik individu atau perusahaan yang mendistribusikan aplikasi Android atau menawarkan uang atau manfaat lainnya untuk meluncurkan toko aplikasi baru bagi pengembang untuk secara khusus meluncurkan aplikasi Meluncurkan aplikasi di Play Store memiliki manfaat lain, karena pengembang tidak punya Jangan menjalankan aplikasi di toko aplikasi pesaing. Menawarkan uang atau insentif kepada produsen atau operator perangkat untuk memasang Play Store di perangkat mereka. Menawarkan uang atau manfaat kepada produsen atau operator perangkat untuk mencegah mereka memasang toko aplikasi pesaing.

Di pengadilan, Epic berhasil mempertahankan argumennya bahwa Google memiliki banyak perjanjian dengan pengembang, operator, dan produsen perangkat yang memungkinkan pengembang App Store saingannya untuk bersaing.

Oleh karena itu, pelarangan perjanjian semacam itu dapat membantu pengembang toko aplikasi saingannya dan bahkan memberikan perlawanan terhadap monopoli Google.

Tentu saja, Google masih memiliki kendali atas keamanan karena masih dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan pembatasan. Mereka masih bisa menentukan biaya polis. Tonton video “Video: Alasan Hilangnya Kaspersky dari Google Play Store” (asj/asj)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *