NET MEDIA

Media Berita Indonesia & Terupdate

Hashim Sebut Prabowo Pengagum Deng Xiaoping, Pro Bisnis & Pro Rakyat

Jakarta –

CEO Arsari Group sekaligus adik laki-laki Prabowo, Subianto Hashim S. Djojohadikusumo, meyakini Prabowo akan menjadi pemimpin yang berjiwa bisnis dan berorientasi pada rakyat. Hal ini didukung oleh Prabowo yang ditujukan kepada salah satu pimpinan Partai Komunis China, Deng Xiaoping.

Deng Xiaoping adalah pemimpin revolusioner Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1970an. Ia merupakan pemimpin generasi kedua setelah Mao Zedong. Deng menggalakkan reformasi dan keterbukaan perdagangan di Tiongkok yang diyakini akan menjadi cikal bakal menguatnya perekonomian negara Tirai Bambu hingga menjadi negara adidaya.

“Pak Prabowo ingin meniru pengalaman Tiongkok. Pemimpin yang sangat dikagumi Pak Prabowo bernama Deng Xiaoping,” kata Hashim dalam diskusi ekonomi bersama pengusaha papan atas internasional di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10/2024).

Menurut Hashim, Prabowo lebih condong ke sosialisme dibandingkan kapitalisme. Ia mengatakan, kepemimpinan Prabowo mirip dengan kepemimpinan ayahnya, Soemitro Djojohadikoemo, yang merupakan tokoh Partai Sosialis Indonesia (PSI).

“Saya kapitalis. Prabowo lebih ke sosialis karena mengikuti bapaknya. Pak Mitro salah satu pimpinan PSI. Bapak Prabowo salah satu pimpinan bersama Bung Sjahrir.”

Namun, ia menekankan bahwa ia dan Prabowo memiliki visi inti yang sama untuk mengurangi kemiskinan, termasuk melalui program lapangan kerja yang populis.

“Saya seorang kapitalis, saya mendukung program-program busuk yang oleh banyak pengamat disebut populis, sosialis. Saya tidak peduli, saya tidak peduli, yang penting rakyat kita, kita perbanyak lapangan kerja, kita tingkatkan kesejahteraan mereka.” katanya. katanya

Hashim juga memastikan Asta Cita berada di tengah-tengah dengan condong pada ekonomi Pancasila dibandingkan kapitalisme atau sosialisme. Menurutnya, sebagai pengusaha, Prabowo tidak hanya bertumpu pada kepentingan bisnis, tapi juga kepentingan rakyat.

“Prabowo itu pebisnis banget, tapi juga pro rakyat banget. Di sini nggak ada konflik, pro bisnis, pro rakyat. Kita cari untung, tapi terhormat sekali. Kita cari untung,” ujarnya.

Dalam Asta Cita sendiri, kata dia, arah visi Prabowo terwakili. Salah satunya menayangkan program membangun 3 juta rumah setahun. Ia memperkirakan sektor real estate dapat menjadi salah satu katalis utama perekonomian Indonesia, seperti halnya Tiongkok.

“Saya bangga dengan program Deng Xiaoping. Saya sudah tahu China sudah muak, sudah 7 tahun, ada Evergrande, Vanke, Country Garden. Sudah 7 tahun, betul, tapi China sudah membangun 35 tahun. Sudah 35 tahun. sudah berjalan 35 tahun dan itu 25% perumahan, jadi kawan-kawan Kadin sangat cemerlang di bidang perumahan,” tuturnya.

Ia optimistis perekonomian RI bisa diperkuat melalui industri real estate ini. Tak hanya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, bahkan bisa mencapai 9 persen.

“Target 8% Pak Prabowo itu belum termasuk perumahan. Dengan perumahan, kita bisa tambah 1% lagi menjadi 9% dan ada rencana lain,” kata Hashim. (shc/tanah liat)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *