Jakarta –
Kematian mendadak seseorang yang tampak sehat namun tidak memiliki gangguan kesehatan tentu akan menjadi kabar yang sangat mengejutkan bagi siapa pun. Meski kematian bisa terjadi kapan saja, ada alasan medis yang melatarbelakanginya.
Mengutip dari Medical News Today dan Healthline, Sudden death syndrome (SDS) atau sindrom kematian mendadak merupakan skenario biologis yang menyebabkan seseorang mengalami kematian mendadak.
Seseorang yang mengalami SDS seringkali tidak memiliki tanda-tanda peringatan penyakitnya. Bahkan setelah kematian, otopsi mungkin tidak mengungkapkan penyebab kematian yang jelas.
Sindrom kematian mendadak lebih sering terjadi pada orang dewasa dan orang paruh baya. Pada orang-orang pada usia ini, kematian yang tidak dapat dijelaskan ini dikenal sebagai sindrom kematian mendadak pada orang dewasa (SADS).
Tak hanya itu, anak-anak pun tidak terkena dampak kematian mendadak. Sindrom ini bisa menjadi salah satu dari beberapa kondisi yang termasuk dalam sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Para peneliti telah menemukan bahwa gen tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena SDS jenis tertentu. Misalnya, jika seseorang mengidap SADS, lebih dari 20 persen kerabat tingkat pertama mereka (saudara kandung, orang tua, dan anak-anak) kemungkinan besar juga mengidap sindrom tersebut.
Namun, tidak semua orang dengan SDS memiliki salah satu gen tersebut. Hanya 15 hingga 30 persen kasus sindrom Brugada yang dikonfirmasi memiliki gen yang terkait dengan kondisi tersebut. Apa alasannya?
Belum diketahui secara pasti apa penyebab seseorang meninggal mendadak. Namun, kematian jantung mendadak (SCD) adalah penyebab paling umum dari SDS. Apa saja gejalanya?
Gejala atau tanda pertama dari sindrom kematian mendadak bisa berupa kematian mendadak dan tidak terduga. Namun SDS dapat menimbulkan gejala berbahaya seperti: nyeri dada, terutama saat berolahraga, kehilangan kesadaran, kesulitan bernapas, pusing, jantung berdebar-debar, atau jantung berdebar kencang, pingsan yang tidak diketahui penyebabnya, terutama saat berolahraga.
Berikutnya: Para ahli berbicara tentang kematian mendadak Tonton video “Petugas kesehatan di Kongo timur divaksinasi terhadap cacar, hindari paparan berisiko tinggi” (DPY/KNA)
Leave a Reply